Jam dinding kosan MJ menunjukkan pukul 05.15 WIB, itu artinya udah jam 05.10 WIB. Jamnya dimajuin 10 menit oleh penjaga kosan karena anak kosan banyak yang punya kebiasaan bangun telat. Bahkan jam di hp nya Nima dipercepat 1 jam biar dia ga terlambat. Padahal kenyataannya itu ga efektif sama sekali, coba bayangin?? Yang mempercepat jam itu adalah Nima sang pemilik hape, pastinya dia tahu dong sekarang harusnya jam berapa….?? trus yang parahnya lagi hal itu menjatuhkan banyak korban. Pertama, Disti yang nyaris kepentok tembok lantaran kaget karena telat 1 jam dari waktu yang ditentukan untuk jadwal kencan mingguan sama pacar terbarunya-Nino. Trus adalagi yang lebih parah, Mbak Nuri yang pergi kekampus Cuma pake pakaian kebangsaannya dikosan a.k.a celana training lusuh, kaos lengan panjang belel plus jilbab lusuh yang dipakenya kalau mau buang sampah karena mengira kalau dia terlambat datang kepertemuan perdananya dengan dosen pembimbing TA. Ckckck… emang tu hp sering memakan korban dan entah mengapa benda itu sering muncul disekitar orang yang punya janji sampai-sampai anak-anak berpikir kalau tu hp punya pelet sial.. hmm… aneh. Okay, kita balik lagi kepokok bahasan awal, kegiatan dipagi hari anak-anak kosan.

Jam 5 pagi kosan sudah mulai menandakan adanya kehidupan, dimulai dari beberapa anak kosan teralim yang udah beres mandi dari setengah jam yang lalu, sampe anak-anak lantai 2 blok kiri yang baru mulai ngabsen satu-persatu kekamar mandi umum untuk wudhu dan shalat.
Kriiiiiing…kriiiiing…kriiiiing…kriiiing…. jam weker dikamar Visha dan Disti bunyi. Mereka kaget setengah mati, karena emang nyawanya belum ngumpul semua. Visha bangun mematikan jam weker tersebut, sudah jam 05.30 pagi. Mereka berdua bangun dan menuju kekamar mandi terseok-seok karena masih setengah mati, Berwudhu dan shalat subuh untuk menjalankan ibadah.
Suasana dikamar Meli masih sepi. Manusia yang satu ini hobinya begadang dan bangun siang. Kuliah jam 7 pagi aja paling cepat ni orang berangkat jam 7.15.

Sekarang Jam dinding menunjukkan pukul 6.45 WIB yang artinya udah pukul 6.35 WIB, halaman depan MJ dibanjiri oleh cewek-cewek yang sedang mengantri angkot untuk menuju kampus masing-masing. Visha hari ini berangkat kekampus sendirian karena Mbak Nuri ga ada kuliah pagi hari ini. Sedangkan Reta dan Disti sudah berangkat duluan. Mereka jalan kaki lewat jalan pintas terdekat menuju kampus mereka. Nima, sang pemilik jam yang cepat 1 jam belum juga menunjukkan batang hidungnya karena hari ini Nima hanya ada jadwal kuliah siang dan sore hari.

Suasana MJ baru ramai kembali pukul 5 sore, satu persatu penghuni MJ sudah kembali kesarangnya untuk beristirahat dan menyambut magrib dengan caranya masing-masing, ada Reta yang mandi dengan sepaket perawatan kulit, ada Meli yang memilih untuk mengalahkan rekornya sendiri di game komputer-‘Spider’ yang udah ada dari jaman batu, ada Disti dan Visha yang memilih untuk melakukan sesi curhat singkat hari ini, ada Nima yang memilih untuk nonton dorama yang baru didownloadnya dari kampus dan ada Mbak Nuri yang memilih tidur senja. Yaa, memang benar-benar cara yang beragam untuk menyambut malam.
Sekarang jam dinding menunjukkan pukul 19.23 WIB yang artinya sudah pukul 19.13 WIB. Visha, Disti dan Reta memilih untuk memasak makan malam sederhana bersama-sama, sedangkan Nima dan Mbak Nuri memilih untuk membeli Nasi goreng Pak Ujang yang paling terkenal didaerah ini. Meli??? Jangan tanya Meli kemana karena sampai sekarang batang hidungnya masih belum terlihat.
Setelah sesi makan malam selesai, Mbak Nuri memamerkan Camera Digital yang baru dibelinya 1 minggu yang lalu.

“bagus banget mbak, berapa ni? Mahal ga?” celetuk Visha yang penasaran dengan harganya
“mbak, mbak, koq namanya neneksia??? Emang neneknya saha iye yang ditanya teh?” celetuk Asih.
“huwahahahahahahha” meledaklah tawa visha, disti, Nima dan Mbak Nuri…
“Asiiih.. iki itu merek kameranya bhukan nanya tentang nenekmhu?!!” jawab mbak Nuri sambil masih tersenyum geli.
Suara tawa yang membahana anak-anak yang lagi ngumpul mengundang kemunculan Meli. Meli langsung masuk kekamar 2 lantai 2 blok kiri. Oya, kamarnya Mbak Nuri dan Reta emang selalu menjadi basecamp buat anak-anak pada nongkrong kalau lagi ga punya kerjaan laen yang lebih bermutu.
“pada kenapa nih? Koq ngakak-ngakak gitu sih?” tanya Meli penasaran..
Tapi tanpa menunggu jawaban Meli melanjutkan pertanyaannya, (udah kayak disidang pansus nih, Meli sang penanya mencecak pertanyaan pada saksi-saksi yang dianggil.. hehehe :D)
“eh, Nur ! itu kamera baru yang minggu kemaren ya? Cobain yuk?!! Sini-sini gw liat” nyeletukk Meli lagi ga sabar.

Meli mengutak-ngatik kamera itu. Winamp Mbak Nur memutar lagu “intuition” nya Jewel. Mbak Nur ikut menyanyikan lagu itu dengan sangat ekspresif. Melihat hal itu, Meli langsung merekam aksi Mbak Nur.. Mbak Nur tampak semakin semangat karena direkam (dasar narsis !!). acara merekam Mbak Nur kemudian berlanjut menjadi sesi pembuatan video klip lagu.. Meli menyuruh kami semua untuk ikut berjoged dibelakang mbak nur sebagai penari latar. Suasana menjadi panas. Reta mengeluarkan tarian andalan ala cewek-cewek jepang yang dilihatnya di dorama, asih juga ikut bergoyang ala penyanyi dangdut jadul yang ga matching sama sekali sama musiknya. Sedangkan Disti dan Visha melakukan dansa ala Dirty Dancing encok. Semua menggila. Nima kemudian memilih untuk menjadi kameramen karena tidak suka joged, dan posisi penari latar 3 diambil alih oleh Meli yang punya hobi sama dengan Reta-goyang ala cewek Jepang.

Lenggak-lenggok semakin membara, winamp sudah menggant beberapa lagu, dari jewel, avril lavigne, Stacey Orico, dan sekarang sampai ke lagu Madonna ‘american pie’. Mereka bergoyang, dengan sangat memalukan tapi tak punya malu, gantian unjuk gigi kedepan kamera, memberikan air kiss yang diwarnai stiker cabe digigi, dusuguhi gerakan yang mengarah ke erotisme… aaah.. suasana benar-benar memanas selama hampir 1 jam. Benar-benar tarian mengejutkan yang dikeluarkan oleh orang-orang yang gampang terkejut itu. Suasana masih seru sampai akhirnya…
Tok tok tok… “Mbak”…. tok tok tok… “Mbak Nuri”… “Lagi pada ngapain didalam?” tanya suara lembut dan halus dari luar.
Hah???? Anak-anak pada kaget, mereka langsung duduk mengambil posisi-seakan-akan PW untuk menutupi kekacauan didalam kamar itu.
“mbak nur.. Santi masuk yaa” tanya Santi dari luar.
“iya iya, masuk ajha” jawab mbak nur sambil coba menenangkan diri dan menurun euforia menari.
“lagi pada ngapain ini mbak? Lagi pada dengerin lagu yaa? Santi ikutan yaa.. Santi bosan dikamar” tanya santi dengan tutur kata sopan dan lemat lembut.
“oh iya, iya.. masuk ajha San.. kita juga lagi pada ga ada kerjaan koq. Sini-sini ikut ngobrol ama kitha-kitha..”jawab mbak nur segera.
“iya mbak.. hehehe :).. “ jawab santi sambil tersenyum lembut.
Santi adalah anak penghuni kamar nomor 4 lantai 2 blok kiri. Dia mahasiswa semester 1 yang masih sangat polos dan tak berdosa. Santi dan teman sekamarnya memang jarang, bahkan ga pernah menjadi kegilaan anak-anak yang lain karena mereka sama-sama anak baik yang tekun dan jarang ‘bersuara’- kami biasanya menyebutnya Akhwat.

Santi hanya bertahan 1 jam di kamar itu dan akhirnya keluar dan memutuskan untuk kembali kekamarnya sendiri. Kami melanjutkan kegilaan kami, tidak dengan merekam lagi tetapi dengan menonton hasil rekaman video klip album kompilasi penyanyi ternama. Tawa meledak sekeras-kerasnya. Bombatis, spektakuler, fenomenal, faktual tidak masuk akal, hmm.. apa lagi yaa?? Sulit untuk mengungkapkan hasil rekaman itu. Benar-benar karya original yang nyata tanpa rekayasa. Anak-anak yang terliba dalam video klip langsung mengambil flasdisk masing-masing dan meng-copy hasil karya untuk menjadi masterpiece sepanjang masa.
Suasana kamar kembali tenang. Mereka melanjutkan dengan pembicaraan yang sedikit bermutu sekarang. Meskipun mereka cewek-cewek yang-yah… anda bisa bayangkan sendiri-mungkin- tapi mereka tidak suka bergosip tentang arits. Bahasan mereka awalnya cerita kejadian kampus, berlanjut dengan sedikit timpalan-timpalan secara ilmiah, dan curhat colongan oleh Visha dan Disti yang memang susah menyimpan suasana hati dalam hati mereka sendiri. Jam dinding menunjukan pukul 22.30 WIB yang artinya sudah jam 22.20 WIB. Mereka bubar dan kembali kekamar masing-masing dan melanjutkan dengan kegiatan masing-masing.

Visha dan Disti memilih untuk melanjutkan sesi perbincangan masalah hati selama 30 menit sebelum akhirnya memutuskan untuk tidur. Meli kembali ke game PC sejak jaman batu dan berusaha memecahkan rekornya sendiri. Nima memilih langsung tidur karena tidak ada lagi yang ingin dilakukan sesampainya kekamar. Mbak Nur memilih untuk shalat isya, mengaji 1 halaman dan tidur. Reta?? Oh, reta ga perlu ditanya lagi. Sejak jam 21.30 WIB tadi dia sudah cuci kaki dan tidur.

Keesokan harinya, jam dinding menunjukkan pukul 15.46 Wib yang artinya pukul 15.36 WIB. Bel kos-kosan bunyi, asih membukakan pintu untuk tami yang datang. Mbak Nur langsung buru-buru turun. Ternyata teman kuliahnya datang untuk memperbaiki komputernya. Mbak Nur minta izin sama penjaga kosan agak Budi-temannya bisa masuk kekamarnya karena akan dangat repot kalau harus menurunkan komputernya kebawah. Izin dikantongin. Budi menuju kekamar Mbak Nur disertai dengan teriakan Mbak Nur..” Adha cowooook masuuuuuk… jangan kaghet yaaa”.
Mbak nur menunjukkan komputernya. Budi mulai mengoprek-oprek komputer tersebut. Reta masih belum pulang dari kampus-ada kumpul himpunan untuk membahas acara tahunan.
10 menit….
25 menit…
33 menit…
Mbak Nur sudah mulai bosan.
“Bud, aku nunggu diluar yaa sambil nonton TV diruang tamu dibhawah. Kalau udhah bheres, nanti kamu MC aja Hp ku… okay??” kata mbak nur yang udah nyaris beku kebosannan.
“okay, nanti aku kasih tau kamu deh.” Jawab budhi singkat.

Budhi adalah salah satu cowok kalem yang cukup diminati kaum hawa. Kulitnya sawo matang, badan atletis ala pemain basket, lumayan alim dan cool.

Setelah 20 menit, nenonton TV Mbak nur memilih untuk kembali kekamarnya melihat kemajuan Budi. Tragedi terjadi. Semalam Mbak Nur tidak sempat meng-close rekaman mujarab lantaran komputernya mendadak error dan walhasil ketika Budi berhasil memperbaiki ke-error-an tu komputer entah kenapa rekaman masterpiece termahal di dunia itu secara otomatis me-replay dirinya.

Ketka Mbak nur membuka pintu kamarnya, Disti yang lewat berhenti karena sensor diotaknya mengatakan ada cowok keren lagi nangkring namun mendadak sensor Disti rusak. Mulut Mbak Nur menganga..
Budhi ditemukan ditempat TKP sedang tertaw terbahak-bahak sambil memegang perutnya. Dia sedang menertawakan aksi masterpiece mereka tadi malam. Mbak nur dan Disti yang 10 detik kemudian kembali ON berlomba-lomba lari untuk mencegah Budhi melihat lebih jauh, tapi sayangnya nasib mereka naas. Sisa rekaman yang belum dilihat budi 00.15 detik lagi. Budi telah berhasil seluruh aksi bombastis mereka semalam dan menyisakan rekaman mereka yang tiba-tiba kaget karena mendengar Santi mengetuk pintu. Tidak ada lagi aksi gila yang harus menjadi top secret karena puncaknya telah berhasil dinikmati budi secara lengkap dan Mulus.

“gilaaaa…. parah abis ya lo Nur.. temen-temen lo juga ga kalah erro ternyata. Sumpaaaah.. itu video terkeren yang pernah gw liat seumur hidup gw. Gokiiilll…. huwhahahahahaha” seru budi kepada Mbak Nur yang berdiri kaku disampingnya ditemani Disti yang berkaca-kaca.
Disti merasa reputasinya sebagai pemilik mantan pacar terbanyak telah ternoda oleh cowok keren yang mendadak menjadi orang nomor 1 yang dia harap Cuma ilusi.
“udah beres? Makasih ya Bhud. Mendhingan lo langsung pulang deh. Udah jam 5 tuh” jawab Mbak nur kehilangan Semangat lautan apinya.
“Ok, udah beres. Gw balik yaa.. tapi sumpaaaaah… lo-lo pada gokil abis” seru Bhudi sambil beranjak dari duduknya.
“Pulaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaanggggggggggggggg!!!!!!!” histeris Disti yang sudha tidak mampu menerima kenyataan pahit itu.
Budi kaget dan langsung permisi puang sama penjaga asrama.

Malamnya, ketika anak-anak pelaku video bombastis kembali berkumpul Disti dan Mbak Nur menceritakan kronologis kejadian tadi sore. Tidak ada yang mampu berkomentar, wajah mereka pucat pasi. Bahkan Meli yang selama ini cuek tingkat tinggi tidak sanggup membayangkan bahwa besok teman-teman sesama pencinta alam akan mengetahui kegilaan itu dari Budi. Yaa.. budi teman Meli di Organisasi encinta Alam kampus. Visha bertekad untuk tidak lewat didepan markas PA selama 3 bulan karena menganggap Budi akan melupakan kasus itu 3 bulan ke depan dan pucat diwajah sudah hilang pada saat itu. Reta tidak memiliki ketakutan khusus, dia hanya menertawakan dirinya dan anak-anak lainnya. Disti sudah jelas akan kehilangan motivasi dan semangat kencan dengan pacar barunya-Nino setidaknya selama 1 bulan karena tragedi tersebut. Dalam kasus ini hanya Nima yang tidak menjadi korban, karena dia hanya menjadi kameramen sepanjang tindak kriminal itu dilakukan.

Suasana kamar tampak berakhir suram malam itu. Jam dinding baru menunjukkan pukul 20.25 WIB yang artinya..(seperti pembaca sudah tau dan tidak perlu dijelaskan lagi, :D). Mereka bubar dan kembali kekamar masing-masing. Tidak ada yang melakukan kegiatan lagi didalam kamarnya. Mereka memilih untuk langsung tidur dan berharap itu semua hanya bagian dari mimpi burun semalam. Hhhhhhh…… bahkan untuk memejamkan matapun mereka sulit malam itu dan paling tidak untuk seminggu kedepan.

to be continued

-Vee-