Beberapa waktu yang lalu, saya dan teman-teman pergi menonton sebuah film yang judulnya ” My Name is Khan”. saya rasa judul ini sudah tidak asing lagi ditelinga banyak orang. menurut saya film ini sangat menarik, apalagi tag line nya” my name is khan and I’m not a terrorist”. saya rasa film ini adalah film yang bagus untuk ditonton oleh orang-orang yang disebut ” terrorist” dan orang-orang yang menganggap semua orang muslim itu sama. Agar mereka lebih mengerti bagaimana perasaan muslim yang tidak bersalah.
Tapi sekarang, yang ingin saya bahas bukan mengenai terrorist, karena masalah ini menurut saya adalah topik yang sensitif. Yang lebih menarik untuk saya adalah tentang “SYNDROME ASPERGER”– sindrom yang diderita pemeran utama di film ini.

SYNDROME ASPERGER adalah salah satu sindrom yang merupakan bagian dari spektrum autis (saya rasa semua orang sudah tahu mengenai autis–sindrom yang akhir-akhir ini sedang trend dibahas dimana-mana). Sindrom asperger terjadi karena adanya disorder dalah proses otak menerjemah suatu informasi.

Orang dengan sindrom asperger umumnya memiliki kesulitan dalam membentuk pertemanan, mengalami masalah komunikasi– seperti tidak dapat memahami atau memiliki kecenderungan untuk mengartikan apa yang dikatakan orang lain dalam makna sebenarnya, dan tidak memiliki kemampuan untuk memahami aturan-aturan sosial dan body language. mereka juga memiliki masalah dalam memahami emosi dari orang lain.

Setiap penderita Syndrome Asperger memiliki ciri yang berbeda, namun terdapat beberapa karakter yang umum, antara lain :

# intelejensia penderita biasanya normal atau diatas rata-rata
# tidak memiliki kemampuan untuk berpikir secara abstrak
# Kesulitan merasakan empati
# Sulit memahami dengan sudut pandang orang lain
# Kemampuan berkomunikasi terbatas
# memiliki masalah dalam mengontrol amarah, depresi dan gelisah.
# Sangat terikat pada rutinitas dan akan merasa sangat stres apabila rutinitasnya terganggu
# tidak mampu mengatur tindakan sosial yang benar
# Spesialisasi kemampuan tertentu atau hobbi tertentu.

Syndrome ini tidak dapat disembuhkan, tapi biasanya akan lebih baik apabila diajarkan cara-cara bersosialisasi dan konseling. Laki-laki punya kecenderungan lebih besar memiliki sindrom ini daripada perempuan.

Satu lagi yang harus diingat, bahwa semua jenis syndrome atau disorder itu bukan penyakit yang menular, jadi jangan coba-coba untuk menjauhi mereka karena kita semua sama- Manusia…

Sumber : http//www.mental-health-matters.com